DURIAN Durio zibethinus

MENGENAL DURIAN

Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad ke-7 M. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Kemudian, tanaman ini mulai menyebar ke rah Barat, yaitu ke Thailand, Birma, India, dan Pakistan. Buah ini memiliki nama latin Durio zibethinus yang berasal dari kata duri dan zhibet atau civet yang berarti musang, karena memang durian dianggap memiliki bau yang menyerupai musang.

Jenis tanaman durian diperkirakan mencapai 30 jenis. Dari 30 jenis tersebut, hanya Durio zibethinus yang ditanam untuk dikonsumsi sebagai buah-buahan. Tanaman durian merupakan jenis pohon hutan basah yang memiliki tinggi mencapai 30-40 m dan garis tengah 2-2,5 m. Walaupun umumnya tidak dikenal di negara barat, durian adalah sebuah komoditas berharga di Asia Tenggara yang memberikan pengaruh pada kultur dan sejarah dunia. Durian merupakan jenis buah yang cukup lama ada di dunia. Di Malaysia, nilai ekspor durian tercatat di atas 40%. Sementara di Indonesia, panen beras pernah gagal hanya karena waktu tanamnya bersamaan dengan panen durian.

Oleh karena durian merupakan buah asli nusantara, sehingga keragaman genetik buah durian di Indonesia sangat besar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi durian unggul paling tinggi di dunia. Hingga tahun 2009 telah ditetapkan sebanyak 71 buah durian dengan varietas unggul. Jumlah ini terbilang sangat tinggi, jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya memiliki 4 varietas unggul, yaitu monthong, kra dum thong, chanee, dan puang manee.

Asal-usul Durian

Durian merupakan buah asli Indonesia, dengan pusat keanearagaman varietas di Pulau Kalimantan. Kata durian diambil dari bentuk kulit buahnya yang berduri. Pada awalnya, durian merupakan tanaman liar di hutan. Namun, karena rasa buah ini cukup banyak digemari oleh masyarakat, sehingga tanaman durian berkembang menjadi tanaman pekarangan dan tanaman sela di tegalan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan konsmen, saat ini duriaan mulai dikebunkan dan menjadi tanaman budidaya. Di Thailand durian berkembang pesat menjadi tanaman budidaya komersial. Hal ini disebabkan karena durian memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Bahkan Thailand adalah negara yang paling dikenal sebagai pengekspor durian. Negara ini telah berhasil mengembangkan kultivar durian bermutu tinggi dengan sistem budi daya yang baik. Selain Thailand, beberapa negara pengekspor durian antara lain adalah Mindanao (Filipina), Queensland (Australia), Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Di Indonesia, durian mulai dikembangkan secara intensif menjadi tanaman budidaya. Pangsa pasar yang cukup luas dan nilai ekonomis yang tinggi menjadikan tanaman ini sebagai pilihan komoditas bagi para petani. Persepsi masyarakat yang cukup tinggi terhadap buah durian menjadikan harga buah ini terbilang cukup mahal dan menjadi buah yang cukup mewah. Perdagangan durian di pasar modern selama ini masih dipenuhi oleh durian monthong dari Thailand. Hal ini disebabkan oleh mutu buah yang lebih sesuai dengan selera pembeli, konsistensi mutu, dan sistem pasokan yang lebih baik.

Sentra Penanaman Durian di Indonesia

Indonesia memiliki wilayah andalan sentra produksi durian. Wilayah tersebut adalah Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Upaya peningkatan produksi durian di dalam negeri sebenarnya masih bisa dilakukan melalui perbaikan sistem produksi sehingga jumlah pasokan durian dengan mutu baik dapat ditingkatkan. Indonesia memiliki potensi produsen durian yang bagus mengingat varietas durian dan agroklimat yang beragam sehingga durian dapat dihasilkan sepanjang tahun.

Standar Mutu Buah Durian

Dengan diberlakukannya pasar global, persaingan di pasar buah makin ketat. Oleh karenanya, pembudidaya durian perlu meningkatkan mutu buah sehingga memiliki daya saing di pasar. Peningkatan mutu huah juga akan memberikan keuntungan yang berkelanjutan karena produksi dilakukan secara efisien. Buah durian yang bermutu tinggi akan diterima dengan baik oleh pasar dan konsumen sehingga akan layak mendapatkan harga jual yang tinggi.

Mutu merupakan gabungan dari sifat-sifat yang memberikan nilai pada durian. Mutu tidak hanya diperuntukkan pada produk, tetapi termasuk juga pelayanan, seperti kesesuaian isi kemasan dengan label dan ketepatan waktu pengiriman. Mutu merupakan suatu konsep dinamis yang mampu memuaskan konsumen, terdiri dari unsur spesifik mengenai penampilan tertentu suatu produk sesuai dengan persepsi konsumen.

Setiap pasar memiliki tuntutan terhadap mutu buah durian yang berbeda-beda. Hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan standar mutu durian yang diproduksi. Oleh karenanya, terdapat standar mutu minimal durian yang semestinya dipenuhi oleh setiap pembudidaya durian. Standar mutu tersebut sebagai berikut :
  • Ukuran buah sedang dengan bobot 1,6-2,5 kg/buah.
  • Daging buah berwarna kuning muda hingga kuning tua/tembaga.
  • Rasa daging buah manis legit/manis legit sedikit pahit.
  • Tekstur daging buah pulen (lembut dan kering).
  • Porsi edibel/jumlah daging minimal 30% dengan ketebalan daging buah minimal 10 mm.
  • Biji kempes/kecil dengan berat maksimal 15 g/biji.
  • Buah bisa dipetik di pohon (± 5 hari sebelum jatuh) (rasa = durian jatuh).
  • Buah tahan disimpan minimal 7 hari setelah jatuh.
Dengan masuknya durian impor, terbentuk konsumen baru yang menuntut kriteria lain pada standar mutu durian. Standar mutu yang diinginkan untuk durian impor adalah daging buah tebal, biji kempes, daging buah tidak lengket di tangan, aroma yang tidak kuat,warna daging buah yang lebih merah, dan buah dapat diperam tanpa mengurangi kualitas (durian buah klimakterik). Tuntutan konsumen baru tersebut cenderung dipenuhi oleh durian monthong sehingga upaya pemuliaan buah durian di Indonesia perlu ditingkatkan lagi.

ASEAN dan Indonesia juga memiliki standar mutu buah durian yang sedikit berbeda. Standar mutu tersebut sebagai berikut:
  • Penampilan luar tampak segar, bebas dari kotoran dan benda asing, serta tidak ada bagian yang busuk.
  • Bebas dari kerusakan yang tampak walaupun tidak berpengaruh pada isi buah.
  • Bebas dari serangan hama dan penyakit serta kerusakan yang mempengaruhi penampilan buah.
  • Bebas dari kerusakan yang disebabkan oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
  • Bebas dari bau dan rasa selain durian.
  • Pada saat matang, tidak boleh ada bagian daging buah yang mengeras, ujungnya menghitam, serta bebas dari daging berair (water core). Apabila hal tersebut terjadi, kerusakan tidak boleh lebih dari 5% dari daging buahnya.

Klasifikasi ilmiah buah durian

Kingdom : Plantae - Plants
Subkingdom : Tracheobionta - Vascular plants
Superdivision : Sperrnatophyta - Seed plants
Division (phylum) : Magnoliophyta - Flowering plants
Kelas : Magnoliopsida - Dicotyledons
Subkelas : Dilleniidae
Order : Malvales
Keluarga : Bombacaceae - Kapok-tree family
Genus : Durio Adanson - durio
Spesies : Durio zibethinus Murray – durian

Morfologi Tanaman

Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim); tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman dapat mencapai 25-50 m, tergantung spesiesnya. Pohon durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna cokelat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.

Daun Durian

Daun durian berbentuk jorong hingga lanset dengan panjang 10-15 (-17) cm dan lebar 3-4,5 (-12,5) cm. Daun umumnya terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai. Sisi bagian atas berwarna hijau terang, sedangkan nisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.

Bunga Durian

Bunga durian muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal) secara berkelompok. Bunga-bunga tersebut berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan bertangkai panjang. Kelopak bunga berbentuk tabung sepanjang kurang lebih 3 cm. Daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar telur. Mahkota berbentuk sudip, panjangnya kira-kira 2 kali panjang kelopak, berjumlah 5 helai, dan berwarna keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas. Sementara kepala putiknya membentuk bongkol dengan tangkai yang berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, umumnya mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Sementara pada siang hari, bunga menutup. Bunga durian menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.

Buah Durian

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan. Permukaan kulit durian bersudut tajam ("berduri") walaupun duri ini bukan duri dalam pengertian botani. Oleh karena itu, buah ini disebut"durian”. Buah akan berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan, terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, sedangkan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5-5 kg. Setiap buah memiliki lima ruang ("kamar") yang menunjukkan jumlah daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih. Biji tersebut berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 4 cm. Warnanya merah muda kecokelatan dan tampak mengilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, daging buah) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi. Pada kultivar unggul, ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut pongge.

Manfaat Durian

Durian memang memberikan banyak manfaat. Selain daging buahnya yang enak untuk dinikmati, tanaman, kulit, dan biji durian juga ternyata memberikan nilai manfaat.

Manfaat Tanaman Durian

Durian merupakan buah yang tanamannya berupa pohon. Oleh karenanya, tanaman ini bisa digunakan sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring. Selain itu, batangnya juga kerap digunakan sebagai bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kualitas kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.

Manfaat Daging Buah Durian

Bagian utama yang dimanfaatkan dari durian adalah daging buahnya. Umumnya, daging buah durian berwarna kuning atau putih kekuningan. Daging buah ini menyelimuti atau melindungi biji. Setiap ruang terisi oleh beberapa biji, biasanya berjumlah tiga. Ketebalan daging buah biasanya beragam, tergantung varietas, tetapi pada kultivar unggul dapat mencapai 3 cm. Rasa dan aroma daging buah sangat dipengaruhi oleh kandungan gula, alkohol, dan asam amino aromatik lainnya. Selain rasanya yang lezat dan legit untuk dimakan, ternyata durian juga memiliki khasiat untuk meremajakan kulit. Buah beraroma kuat ini dapat mencegah dampak dari penuaan. Dengan dicampur bahan lainnya, durian mampu mengatasi tanda penuaan di area kelopak mata seperti kerutan (crow's feet), garis halus, kendur, serta lingkar hitam. Formula berbahan dasar durian juga sangat baik untuk memperbaiki tekstur kulit, mengatasi sel kulit mati, merangsang regenerasi kulit, serta meningkatkan fungsi kolage untuk kekencangan kulit. Durian merupakan jenis buah yang kaya akan fitonutrient, yaitu omega 3 dan omega 6, fitosterol, polifenols, komponen organosulfur unik, protein, dan triptofan. Sebagai buah asli nusantara, durian juga dikenal sebagai obat berbagai penyakit, antara lain obat antimalaria (dengan meminum perasan kulit buahnya), obat cacing, obat kuning (dengan berendam pada godogan daun durian), serta antidiabetes (diduga dapat meningkatkan kandungan insulin dalam darah). Khaisat yang paling menarik adalah sebagai afrodisiak. Durian diakui memiliki zat afrodisiak yang tinggi, yaitu rumphius 1,741; baillon 1.875; ridley 1.902; dan popham 1.979. Karena itulah, terdapat ungkapan "when the durians come down, the sarongs come on atau when the durian fall, the sarong also fall".

Manfaat Biji Dan Kulit Durian

Umumnya, biji durian dinikmati sebagai makanan kecil. Cara memasaknya umumnya dengan direbus atau dibakar. Oleh karena kandungan patinya cukup tinggi, biji durian berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan. Pengolahannya dengan dibuat bubur dan biasanya dicampur dengan daging buahnya. Kulit buah bisa dikeringkan dan digunakan sebagai bahan bakar, terutama untuk mengasapi ikan. Selain itu, kulit durian juga dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus. Caranya dengan menjemurnya hingga kering dan membakarnya sampai hancur. Kulit durian juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau buah durian yang menyengat. Caranya, berikan air di bagian dalam kulit durian yang bentuknya cekung. Kemudian, air tersebut digunakan untuk cuci tangan sehabis makan durian. Zat-zat dalam kulit durian akan bercampur dengan air yang kemudian akan menetralkan bau durian.

0 comments:

Post a Comment

Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 petunjuk praktis budidaya All Rights Reserved.