Tentang Kutu Air (Daphnia sp.)
Kutu air (Daphnia sp.) merupakan krustasea kecil bagian dari zooplankton yang habitatnya di air. Kutu air (Daphnia sp.) bukan merupakan jenis serangga dan tidak hidup sebagai parasit.Kutu air (Daphnia sp.) berukuran panjang kurang dari setengah milimeter. Pakan utamanya kutu air ini adalah berbagai fitoplankton dan juga sisa-sisa makanan hewan lainnya (detritus).
Budidaya Kutu Air
Di samping bisa diperoleh langsung dari alam, kutu air atau Daphnia sp. bisa dikultur atau dibudidayakan. Di alam jumlah kutu air terbatas, bahkan tidak jarang kita mengalami kesulitan dalam mendapatkannya, karena harus berkeliling di pekarangan rumah penduduk yang ada comberannya. Untuk menanggulangi hal tersebut, sebaiknya kutu air dibudidayakan sendiri. Pembudidayaan kutu air sangat mudah.Budi daya kutu air dapat dilakukan di bak atau kolam tembok atau fibre glass berukuran 1 x 1 x 0,25 m atau disesuaikan dengan luas lahan. Mula-mula bak dikeringkan dan dibersihkan, selanjutnya diisi air bersih yang berasal dari sumur pompa atau sumur timba. Untuk mempercepat proses pertumbuhan kutu air, harus dilakukan pemupukan menggunakan kotoran ayam yang sudah kering sebanyak 2-5 gram/liter air.
Cara pemupukannya dengan menyaring kotoran ayam menggunakan karung atau media lain agar bahan-bahan yang kasar (ampas) tidak masuk ke dalam bak atau wadah. Pupuk yang baik ditandai dengan perubahan warna air menjadi cokelat seperti air teh, setelah pupuk dimasukkan ke dalam bak. Selanjutnya air dibiarkan selama 3-4 hari. Pada hari kelima diinokulasikan (ditebarkan) bibit-bibit Daphnia sp. hasil tangkapan dari alam. Daphnia sp. akan tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada hari ketujuh. Saat itulah kutu air dipanen untuk diberikan kepada benih lele menggunakan scop net halus berukuran mata jaring 1,5-2 mm.
Agar kutu air selalu tersedia, pada air di dalam bak dilakukan pemupukan ulang dengan dosis 1/2 dari jumlah pemupukan pertama. Pemupukan ulang tersebut dilakukan 7-8 hari sekali.
0 comments:
Post a Comment